Blogger Jateng

Mendekat

Kemarin membaca status facebook seorang teman, intinya seperti ini : “Mendekatlah kepada Allah ketika mendapat kelapangan, niscaya Dia akan mendekatimu ketika dirimu mendapat kesempitan.“.
Hmm, walaupun hal tersebut sudah tahu secara alami, bahwa kita boleh mendekat kepada Allah hanya sewaktu susah, namun tulisan seperti itu baru pernah saya baca. Bagaikan membangunkan kita dari tidur.
Sudah jamak bahwa orang akan taat beribadah ketika mendapat cobaan. Ketika hidupnya enak dia biasa-biasa saja, bahkan tidak menjalankan ibadahnya. Sudah umum juga ketika orang mendapat rejeki, bonus misalnya. Hal pertama yang dilakukan adalah makan-makan, mentraktir teman-teman yang notabene sudah mampu. Hal yang sama terjadi juga ketika ada peringatan ulang tahun, baik umur seseorang, perkawinan, atau bahkan yang waktu dekat ini akan kita laksanakan yaitu peringatan kemerdekaan. Bahkan di ranah tradisional terjadi misalnya adanya sedekah bumi, sedekah laut dsb.


Kegiatan bertema “syukuran“ tersebut kebanyakan bukannya mendekat kepada yang memberi nikmat tapi malah menjauh. Yang pertama jelas berlebih-lebihan dan ujung-ujungnya mubazir. Yang kedua- tidak selalu terjadi – yaitu maksiat. Alangkah indahnya jika seluruh hal berbau “syukuran“ tadi diarahkan ke bidang ibadah. Mungkin bisa mengatasi masalah ekonomi suatu negara.
Beruntung sekali orang yang mendekatiNya ketika longgar. Allah pasti akan menyayangi orang tersebut. Sebagai perbandingan, seseorang pasti akan lebih menyayangi sahabatnya yang tetap dekat dalam suka maupun duka, daripada kepada teman yang hanya mendekat ketika butuh bantuan.
Semoga kita semua bisa menjadi orang yang beruntung tersebut, amien.