Blogger Jateng

Draw Solution

Membaca kembali tulisan saya di sini jadi terbersit pikiran, solusi untuk menyelesaikan suatu masalah yang ada di lingkungan sekitar kita. Selama ini kita sangat sering mendengar istilah "win win solution", yang secara gampangnya adalah: menyelesaikan suatu masalah dengan keuntungan di kedua belah pihak. Secara alami dan tradisional kebanyakan terjadi adalah : yang satu kalah-yang lain menang. Bolehlah kita menyebutnya dengan "win-lose solution". Contohnya adalah perkelahian yang menyebabkan satu pihak terbunuh, yang lain selamat. Atau di kehidupan modern, kasus tuntutan di pengadilan yang putusannya memenangkan salah satu pihak, pihak yang lain kalah.
"Win win solution" (saya sebut saja WWS) adalah pemecahan masalah terbaik, karena "win-lose solution" (saya sebut WLS) sering menimbulkan dendam yang menyebabkan masalah tidak pernah terselsaikan sampai salah satu pihak sudah tidak ada lagi atau musnah. WWS harus melalui pemikiran yang dalam, pertimbangan-pertimbangan yang cermat agar terjadi keseimbangan keuntungan dari dua pihak. Hal ini biasanya membutuhkan pihak ketiga, walaupun belum tentu demikian.


Dalam tahap memecahkan salah satu masalah bisa saja langsung menuju WWS namun kadang melalui tahap lain, bahkan harus melewati WLS. Di dalam masyarakat yang introvert, masalah mengungkapkan suatu hal kadang menjadi masalah yang cukup besar. Contohnya di masyarakat Jawa yang katanya menjunjung tinggi sopan santun dan ewuh pekewuh, untuk memprotes orang lain yang perilakunya agak kurang berkenan di hati bisa menjadi sesuatu yang tabu. Meraka hanya memendam masalah tersebut dalam hati saja, perilaku yang muncul adalah jaga jarak. Perilaku ini secara garis besar tidak akan mengganggu, seserang tetap bisa melakukan aktifitasnya tanpa terganggu.
Contoh nyata adalah seperti demikian : di suatu kompleks perumahan ada banyak keluarga yang tinggal, tiap tiap keluarga beraktifitas di luar kompleks, ada salah satu keluarga A yang mempunyai kebiasaan tertentu, sementara kebiasan itu bertentangan dengan tetangganya yaitu keluarga B. Dua keluarga tersebut masih punya pikiran ewuh pekewuh, sehingga merasa tidak enak untuk menegur secara langsung. Akhirnya permasalahan tersebut cuma dipendam, bahakan tampak di luarpun sepertinya tidak terjadi masalah. Keduanya menjaga jarak, namun aktifitas utama (bekerja) masing - masing tidak terganggu.
Maka, kita sebut hal tersebut sebagai "Draw Solution". Draw Solution ini lama-lama akan mengganggu kenyamanan. Analog dengan pertandingan sepakbola yang selalu berakhir dengan skor draw pasti mengganggu kenyamanan. Semua orang pasti ingin menang.