In the end of Rokok Part-2 i said : 'So…smoking will be never ending story…"
Judulnya bahasa Inggris, tapi isinya Bahasa Indonesia, artikel ini adalah sequel Rokok Part-1 dan Rokok Part-2. Di Rokok Part 2 telah disinggung bahwa Rokok dapat menghilangkan rasa kasihan. Ini menurut saya, tidak tahu menurut penilaian orang lain. Dan berikut ini buktinya:
Memang menghadapi pengemis saya tidak selalu iba. Jika pengemis itu adalah pengemis yang mangkal. Jika kita tiap hari bertemu mereka. Jika terlihat mereka ada koordinator atau malah supervisornya. Intinya jika jika mengemis merupakan profesi mereka, saya biasanya tidak memberi. Saya memberi jika hati sedang berkehendak, itupun memberinya kepada orang yang sudah sepuh.
Mungkin tindakan saya ini tidak benar, karena jika memang berniat membantu, bantulah dengan iklas.
Kembali kepada tema, yaitu rokok. Saya tidak akan memberi, bahkan tidak akan iba melihat pengemis yang merokokseperti foto diatas. Ada yang bependapat di suatu blog, mungkin merokok bisa memberi kebahagiaan melebihi kita jika makan. Ini bukan fitrah manusia, walaupun mungkin bisa dan mungkin. Merokok juga lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya-tidak perlu penjelasan lagi.
Maaf ini pendapat saya pribadi, bukan tanpa dasar, bukan pula saya tidak punya kepekaan sosial.
So…smoking will be never ending story…
Judulnya bahasa Inggris, tapi isinya Bahasa Indonesia, artikel ini adalah sequel Rokok Part-1 dan Rokok Part-2. Di Rokok Part 2 telah disinggung bahwa Rokok dapat menghilangkan rasa kasihan. Ini menurut saya, tidak tahu menurut penilaian orang lain. Dan berikut ini buktinya:
Memang menghadapi pengemis saya tidak selalu iba. Jika pengemis itu adalah pengemis yang mangkal. Jika kita tiap hari bertemu mereka. Jika terlihat mereka ada koordinator atau malah supervisornya. Intinya jika jika mengemis merupakan profesi mereka, saya biasanya tidak memberi. Saya memberi jika hati sedang berkehendak, itupun memberinya kepada orang yang sudah sepuh.
Mungkin tindakan saya ini tidak benar, karena jika memang berniat membantu, bantulah dengan iklas.
Kembali kepada tema, yaitu rokok. Saya tidak akan memberi, bahkan tidak akan iba melihat pengemis yang merokokseperti foto diatas. Ada yang bependapat di suatu blog, mungkin merokok bisa memberi kebahagiaan melebihi kita jika makan. Ini bukan fitrah manusia, walaupun mungkin bisa dan mungkin. Merokok juga lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya-tidak perlu penjelasan lagi.
Maaf ini pendapat saya pribadi, bukan tanpa dasar, bukan pula saya tidak punya kepekaan sosial.
So…smoking will be never ending story…