Angsa atau Soang (Betawi, sunda) atau Banyak (jawa), memang bisa dimanfaatkan untuk menjadi penjaga rumah. Dia akan bersikap agresif dengan orang asing yang baru dilihatnya. Dan angsa ini juga termasuk unggas yang ditakuti, karena bisa menyerang dengan paruhnya (menyosor). Nah ketika kita bertamu di rumah yang berpenjaga angsa, bagaimana? Nggak usah takut, saya share pengalaman saya.
Dulu, saya pernah memelihara angsa, namun tetap takut juga kalo ketemu. Jaman kuliah, rumah paklik saya dijaga 2 ekor angsa, jujur saya saya takut karena mereka bisa mengurung dari dua arah. Namun ketakutan itu hilang ketika sudah menikah. Kebetulan almarhum mertua memelihara angsa, nah saya sebagai menantu baru, di suruh menangkap angsa tersebut.
Wah, antara takut dengan gengsi sebagai lelaki berperang, akhirnya gengsi menang melawan ketakutan itu. Saya hadapi saja itu angsa, ketika dia akan menyerang, saya tangkap saja lehernya seperti menangkap bebek. Aman.
Jadi tipsnya seperti saya, pertama hilangkan rasa takut. Kedua, angsa biasanya yang menyerang akan merunduk, menjulurkan leher dan kepalanya ke arah kita. Ketika dia berlaku demikian, tangap saja lehernya, kalo mau diangkat. Tapi ingat, jangan kencang-kencang megangnya takutnya mati. Juga pas mengangkat jangan dibawa, nanti dikira mau mencuri. :mrgeen:
Eh ada lagi unggas penjaga rumah lainya, yaitu kalkun. Dulu jaman sekolah, saya takut sekali sama "ayam" yang satu ini. Kalo yang ini belum pernah saya hadapi lagi, namun sepertinya hampir sama dengan angsa, intinya jangan takut.
Lho hewan penjaga kan biasany anjing, nah kalo yang ini saya benar-benar takut. Dan dalam agama saya tidak diperkenankan memeliharanya untuk penjaga rumah.