"Huh! orang itu jahat banget sih!"
Mungkin kata-kata itu sering keluar dari mulut penonton ketika menyaksikan suatu "pentas" di dunia layar,
- layar kaca
- layar lebar
- layar komputer
- dan sekarang layar ponsel.
Yang dimaksud disini pastinya tokoh antagonis yang selalu bertentangan dengan 'kebenaran".
Tapi adanya "tokoh antagonis" di dalam pentas adalah sebagai penyeimbang. Bayangkan saja jika semua tokoh di dalam cerita itu benaaaaaaaarrrrr, baikkkkkkkk, perilakunya sesuai aturaaaaaaan semua....pasti ceritanya akan menjadi datar.
Kembali ke antagonis di paragraf pertama. Kalo menurut saya ada dua macam antagonis.
Yang pertama , tokoh yang benar-benar mencari keuntungan dari kejahatannya. Misalnya cerita suatu tahta kerajaan yang akan dikudeta oleh tokoh antagonis. Disini jelas sang Antagonis mencari keuntungan dengan menguasai kekuasaan.
Yang kedua adalah sifat antagonis karena keisengan, keusilan dan hobby jail. Antagonis di sini hanya mencari kesenangan dengan perbuatan jahatnya, tidak lebih. Pokoknya seneng kalo orang lain terusik. Bisa jadi juga berhubungan dengan polularitas.
Yah itulah dunia layar, kalo di dunia nyata ya memang paling nyaman kondisi yang tenang.